Hati-Hati! Inilah Pengaruh Nat Keramik Terhadap Kekuatan Lantai

Keramik menjadi salah satu material pelapis lantai yang jamak digunakan sampai saat ini. Dalam proses implementasinya dibutuhkan pengisi nat keramik untuk menjaga stabilitas kepadatan dan kerapatan susunan keramik. Entah diimplementasikan untuk dinding ataupun untuk lantai.

Lantai di rumah anda menjadi salah satu media yang paling sering bersinggungan dengan kaki. Segala aktivitas yang anda lakukan di rumah, kontak kaki dengan lantai selalu ada. Oleh karenanya, sangat penting untuk memperhatikan pembangunan lantai pada rumah anda. Banyak yang perlu dipertimbangkan sebelum anda memasang lantai seperti seperti material pelapis lantai.

Di antara banyaknya hal-hal yang diperhatikan dalam pemilihan lantai, anda kerap melupakan bagian Nat lantai. Nat merupakan bidang yang mengisi celah antar keramik pada lantai. Bagian yang kecil ini tidak bisa kita kesampingkan begitu saja karena fungsi dan masalah yang ditimbulkan jika pemasangannya salah. Berikut ini adalah macam-macam metode, kegunaan dan permasalahan yang terjadi pada nat keramik.

Teknik Pemasangan Keramik

Sebelum membahas nat lebih jauh, kita perlu mengetahui teknik pemasangan pada keramik yang dapat dibagi menjadi 3, yaitu:

Open Joint

Open joint adalah teknik pemasangan keramik dengan jarak nat lebih dari 3 mm. Metode semacam ini bertujuan untuk mengantisipasi pemuaian yang terjadi pada keramik, maka dibuatlah jarak yang renggang.

Closed Joint

Closed Joint yaitu adalah teknik pemasangan keramik dengan nat lebih kecil dari 3 mm. Jarak yang kecil ini digunakan untuk memasang jika memakai keramik dengan porositas rendah.

Expansion Joint

Expansion Joint yaitu teknik pemasangan keramik dengan nat tidak seluruhnya diisi semen, melainkan juga diisi bahan seperti karet dan stereofoam yang berfungsi mengantisipasi saat terjadi pergeseran struktur. Antisipasi ini dilakukan agar mencegah terjadinya “lantai meledak” pada rumah anda.

Proses Pemasangan Keramik

Pengisian nat keramik menjadi salah satu momen yang menentukan kualitas keramik, menjaga kebersihan dan menjaga estetika tampilan keramik. Proses pengisian nat juga bisa disebut grouting, memerlukan ketepatan sehingga beberapa hal perlu diperhatikan seperti:

  1. Perhatikan celah antar keramik. Jika celah terlalu sempit, anda tidak bisa mengisi bagian nat hingga ke dasar lantai yang dapat berpengaruh pada ketahanan keramik.
  2. Mengisi celah nat dengan ukuran jarak 3 mm pada lantai. Sedangkan untuk dinding, isilah nat dengan jarak 5 mm. Jangan terlalu tebal, karena akan membuat anda kesulitan saat proses pembersihan setelah selesai memasang keramik.
  3. Pada proses pengadukan bahan pengisi nat, harus tercampur dengan sempurna. Jangan sampai bahan yang tercampur akhirnya menggumpal saat diaplikasikan ke dalam nat. Bahan adukan yang menggumpal dapat juga mempengaruhi hasil akhir pengisian nat.
  4. Untuk daerah yang sering bersentuhan dengan air, seperti dinding dan lantai kamar mandi yang menggunakan keramik, sebaiknya gunakan pengisi nat yang mengandung material waterproof. Tujuannya agar pengisi nat tidak mudah terkelupas.
  5. Selanjutnya, perhatikan waktu untuk mengisi nat keramik. Jika sudah selesai, tunggu agak mengering. Lalu lap permukaan keramik dengan menggunakan spons basah untuk membersihkan sisa-sisa nat yang berlebih. Ulangi hal tersebut hingga 2-3 kali sebelum memastikan nat benar-benar mongering.

Permasalahan Nat Keramik

Setelah selesai untuk proses pengisian nat, hal selanjutnya adalah dilakukan perawatan. Dalam proses perawatan ini seringkali kita menjumpai permasalah yang menimpa nat seperti:

  1. Nat mengalami retak dan lepas dari sambungannya karena biasanya menerima beban yang sangat berat terlalu sering. Bila dibiarkan saja, maka keretekan akan merembet ke keramik. Anda harus mengulang pemasangan keramik dari awal dan proses pengisisan nat.
  2. Yang kedua adalah pengelupasan nat. Nat yang mengelupas sering kita alami pada bagian-bagian rumah yang basah seperti kamar mandi, dapur dan ruangan-ruangan yang sering dipakai dalam kegiatan sehari-hari. Faktor yang menyebabkan hal tersebut di antaranya adalah penggunaan semen konvensional dan saat pengisian nat, tidak dibersihkan terlebih dulu dari debu dan pasir.
  3. Dari permasalahan-permasalahan di atas, sebagian besar diakibatkan karena bahan pengisi nat kurang maksimal. Oleh karena itu, perlu menggunakan bahan pengisi nat khusus yang banyak dijual di pasaran. Biasanya bahan dasar khusus pengisi nat terdiri dari semen putih, kalsit, pasir silica, polimer, dan pewarna. Bahan pengisi nat khusus ini memiliki beberapa ekunggulan di antaranya kerapatan pori-porinya sehinga sangat cocok digunakan di lantai kamar mandi untuk mencegah kebocoran dan perembesan.

Efek Samping Kerusakan Nat Keramik

Melakukan pebaikan pada nat yang rusak atau terkelupas akan membutuhkan biaya dan tenaga yang tidak murah. Sehingga jauh lebih baik jika kerusakan tersebut dapat dicegah secara maksimal. Berikut beberapa efek samping dan kerugian yang ditimbulkan jika pengisi nat terkelupas.

  • Akan terjadi rembesan pada beton lantai, khususnya untuk ruangan yang sering berinterasia dengan air, seperti kamar mandi.
  • Karena terjadinya rembesan, maka beton lantai mejadi lembab dan dapat membuat daya rekat keramik terhadap beton lantai menurun dan berakibat pada keramik menjadi mudah pecah jika menerima tekanan berat.

Itulah beberapa hal yang perlu diketahui dari nat keramik. Pemasangan dan pengisian nat tidak boleh disepelekan begitu saja karena dapat menunjang ketahanan lantai keramik, menambah keindahan tampilan dan memiliki fungsi tersendiri.