Kelebihan dan Kekurangan Rangka Atap Kayu

Dalam membangun rumah, terdapat beberapa hal terkait konstruksi yang harus diperhatikan. Salah satu konstruksi yang harus diperhatikan tersebut adalah bagian rangka atap rumah. Sebagai penopang atap dan genting, bahan kayu merupakan salah satu material yang dapat dipilih untuk menjadi rangka atap rumah. Hal tersebut karena rangka atap kayu dipercaya memiliki tekstur yang kuat dan juga tahan lama.

Selain digunakan sebagai rangka atap, material kayu juga sering digunakan sebagai bahan konstruksi lainnya seperti pada pembuatan kosen pintu, jendela, mebel dan juga pembuatan kapal. Penggunaan bahan kayu dipilih karena selain kokoh dan kuat, kayu dinilai juga memiliki keindahan yang lebih jika dibandingkan dengan material konstruksi lain seperti besi, aluminium, dan juga beton.

Agar anda dapat lebih memahami keuntungan – keuntungan yang dapat diperoleh hanya dengan menggunakan rangka atap kayu, simak penjelasan berikut.

Kelebihan dan Kekurangan Rangka Atap Kayu

Setiap material konstruksi memiliki kelebihannya masing – masing. Material kayu memiliki dua fungsi utama mengapa material ini sangat diinginkan kebanyakan orang untuk dijadikan sebagai rangka atap. Pertama, tentu saja dipilih karena kekuatannya yang tahan terhadap karat dan korosif yang sering muncul ketiga kelembaban udara tinggi.

Kedua, dipilih karena kayu memiliki tekstur yang unik, sehingga selain diambil sisi kekuatannya juga dapat diekspos untuk memunculkan kesan bangunan yang natural atau tradisional. Untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasan kelebihan dan kekurangan rangka kayu berikut.

Kelebihan Rangka Atap Kayu

Pengerjaan Mudah Dilakukan

Keunggulan yang pertama menggunakan rangka atap dari bahan kayu adalah mudah dalam pengerjaannya. Hal tersebut membuat Anda dapat dengan mudah untuk mencari ahli pemasangan rangka atap dari bahan kayu. Hampir di setiap daerah pasti memiliki banyak tukang yang dapat mengerjakan rangka atap rumah yang terbuat dari kayu.

Fleksibel Dalam Pembuatan

Keunggulan berikutnya dari menggunakan rangka atap berbahan material kayu adalah memiliki sifat yang fleksibel. Sifat kayu yang fleksibel tentu akan memudahkan tukang bangunan untuk membuat rangka sesuai dengan kemauan si pemilik rumah.

Semua hal itu, tentu tidak akan dapat dilakukan dengan mudah apabila memilih rangka atap yang terbuat dari bahan padat lain seperti aluminium, beton ataupun besi.

Memunculkan Nuansa Alami

Pemberian aksen kayu pada bangunan tentu dapat menimbulkan nuansa alami pada rumah. Demikian juga dalam hal pemakaian rangka atap berbahan kayu.

Suasana rumah akan menjadi lebih asri dan juga sejuk jika menggunakan rangka atap yang terbuat dari kayu. Hal tersebut membuat permintaan pasar terhadap rangka atap berbahan dasar kayu tidak pernah mengalami penurunan.

Kekuranga Rangka Atap Kayu

Mudah Dimakan Rayap

Rayap merupakan musuh alami dari material kayu, apapun jenisnya. Untuk menghindari sergapan rayap, anda harus memilih jenis kayu yang sudah tua dan memenuhi tingkat kekerasan tertentu. Jika daerah anda dikenal sebagai lingkungan yang memiliki kelembaban tinggi dan banyak rayap, anda harus hati – hati dalam memilih materiap kayu untuk rangka atap.

Mudah Terbakar

Kelemahan utama dari material kayu adalah mudah terbakar. Sekuat kuatnya kayu, jika harus bertemu dengan api, maka habislah. Jika kebakaran terjadi pada bangunan yang menggunakan rangka atap maka sudah pasti sulit dipadamkan dan lekas menjalar dengan cepat, karena sifat kayu yang mudah terbakar.

Dapat mengembang dan Menyusut

Kayu merupakan material yang memiliki sifat alami dapat mengembang dan menyusut. Khususnya kayu yang tidak benar – benar tua dan kering, jenis kayu ini masih dapat mengembang ataupun menyusut karena kondisi tertentu. Hal ini dapat mempengaruhi kerapatan sambungan kayu. Untuk itu, anda harus memilih kayu dengan bijak untuk rangka atap.

Pilih Rangka Atap Kayu atau Baja Ringan

  • Pertama. jika anda menginginkan konstruksi rangka yang memiliki masa perbaikan yang lama dan tidak mudah terbakar, pilihlah rangka baja ringan.
  • Kedua, ika anda menginginkan konstruksi rangka yang dapat diekspos untuk menunjukkan nuansa alami pada interior rumah, pilihlah rangka kayu.
  • Ketiga, jika anda menginginkan material yang siapapun tukang bangunannya dapat merealisasikan menjadi konstruksi rangka, pilihkan rangka kayu. Sebab tidak semua tukang bangunan, familiar dengan baja ringan.

Jenis Kayu Untuk Rangka Atap

Ada banyak jenis kayu yang dapat digunakan sebagai material pembuatan konstruksi rangka atap. Kami akan mengulas satu per satu jenis kayu pilihan yang dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan rangka atap.

Jika menuntut kekuatan dan daya tahan terhadap rayap tentu jenis kayu Jati Jawa dan kayu Kamper Kalimantan bisa dibilang masih memimpin. Namun sayangnya, dilapangan keberadaan kedua kayu ini untuk rangka atap semakin jarang ditemukan, tentu saja faktor utamanya adalah karena harganya yang terlampau mahal.

Untuk itu kami akan membahas beberapa jenis kayu untuk rangka atap, yang memiliki kekuatan dan daya tahan mendekati kedua jenis kayu unggulan tersebut.

Kayu Meranti

Jenis kayu yang satu ini biasanya dipakai sebagai bahan utama konstruksi bangunan. Kayu meranti pada umumnya memiliki batang yang lurus sehingga sangat cocok untuk dijadikan sebagai bahan membuat rangka atap. Jenis kayu meranti merupakan jenis kayu yang sangat awet untuk rangka atap tetapi memiliki tekstur yang tidak merata dan juga sedikit kasar di bagian permukaannya.

Kayu Bangkirai

Nama kayu yang satu ini mungkin sedikit asing bagi orang yang awam terhadap jenis kayu. Namun, ternyata kayu ini sangat cocok untuk menjadi bahan rangka atap rumah. Hal tersebut karena kayu Bangkirai merupakan jenis kayu yang kuat. Selain digunakan sebagai bahan pembuat rangka atap, biasanya jenis kayu yang satu ini juga sering digunakan untuk bahan dasar pembuatan kapal.

Kayu Mersawa

Jenis kayu mersawa termasuk dalam jenis kayu yang sangat awet. Oleh karena itu, kayu ini sering digunakan sebagai bahan dasar pembuatan rangka atap rumah. Selain untuk rangka atap, kayu ini juga dapat digunakan sebagai bahan pembuat kapal. Dalam hal tekstur, kayu yang satu ini memiliki tekstur yang tidak jauh berbeda dengan kayu bangkirai ataupun kayu meranti.

Kayu Kapur

Jenis kayu berikutnya adalah kayu kapur. Kayu jenis ini pada umumnya digunakan sebagai bahan pembuat kusen dan juga rangka atap rumah. Tergolong jenis kayu yang kuat membuat kayu kapur juga sering digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kapal. Ciri dari kayu kapur adalah memiliki tekstur yang merata dengan permukaan kayu yang sedikit kasar.

Kayu Kelapa

Kayu kelapa memiliki nama latin Cocos Nucifera merupakan pendatang baru yang mulai banyak diminati untuk kebutuhan konstruksi rangka. Semakin langka kayu hutan dengan kualitas super, maka harga jenis kayu hutan juga melambung tinggi. Sebagai gantinya kayu kelapa dengan kualitas super, bisa menjadi opsi baru yang juga dibekali dengan kekuatan yang tak kalah mumpuni untuk dijadikan rangka atap.

Kayu Mahoni

Pohon Mahoni merupakan pohon yang memiliki ciri daun yang berukuran kecil. jenis kayu yang satu ini cukup mudah ditemukan di Indonesia. Pada umumnya, pohon mahoni dapat ditemukan dengan mudah di pinggiran jalan. Selain dapat digunakan sebagai bahan pembuatan rangka atap rumah, kayu mahoni juga sering digunakan untuk bahan dasar bangunan lainnya.

Memang rangka kayu sampai saat ini masih banyak diminati dan digunakan oleh masyarakat yang masih percaya bahwa, perpaduan konstruksi rangka kayu dengan genteng tanah liat adalah perpaduan jenis atap penutup yang sempurna untuk rumah hunian. Kini yang sering digunakan adalah jenis rangka atap Meranti dan kayu Kelapa.

Rangka atap kayu merupakan salah satu solusi untuk rangka rumah Anda. Hal tersebut karena bahan kayu merupakan salah satu material yang tergolong kuat dan juga tahan lama. Tidak hanya kuat saja, dengan menggunakan bahan kayu sebagai ornamen dan konstruksi, Nuansa rumah Anda dapat menjadi lebih asri dan juga nyaman untuk ditinggali bersama keluarga tercinta.